Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Niatnya Narasi, Jadinya ...

Gambar
 Mata kuliah Jurnalistik pekan ini diakhiri dengan sebuah tugas. Yaitu, membuat narasi tentang bagaimana perjalanan kami, mahasiswi semester 6 Akhwat, hingga akhirnya bisa berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyyah Al-Hikmah, Jakarta yang untuk selanjutnya akan ku sebut STID DI Al-Hikmah, Jakarta. Hal itu pun membuatku menerawang kembali pada masa lalu, dan membawaku pada kisah yang sangat panjang. Lama kisah ini ku pendam, hingga akhirnya kesempatan untuk menuangkan pikiranku pun datang. Benar. Jika bukan karena keharusan, rasanya biarlah ini menjadi ceritaku dan masa lalu yang kelam. Mulanya, setelah lulus dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tangerang pada tahun 2014, aku berniat mengikuti SNMPTN di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat itu, aku harus lulus SNMPTN karena kondisi keuangan orang tuaku yang tidak berkecukupan, sehingga sebisa mungkin aku harus dapat beasiswa. Sehingga pada pendaftaran SNMPTN, aku cukup optimis mengambil jurusan Matematika, sebagai piliha

Dibalik sebuah tanggal

Suatu hari di hari Sabtu, bunda dan ayah yang sedang bersantai menonton TV tiba-tiba mendapat telepon. Setelah menerima telepon tersebut, mendadak mereka langsung bersiap-siap mengganti pakaian dengan terburu. Bunda terlihat panik, dan dengan suara gemetar berkata kepadaku, "Kakak... di rumah jaga adik-adik ya. Ini ... bunda kasih uang ... untuk beli lauk kalau di dapur habis. Beli... mie instan juga gapapa." Bunda memberikan selembar uang hijau 20 ribu rupiah. Aku yang saat itu sudah duduk di bangku SMA kelas 2 pun hanya mengiyakan dengan perasaan bingung. Ditengah kepanikan itu, aku ragu menanyakan alasan ayah dan bunda tampak terburu-buru pergi. "Bunda kayanya nanti malem ga pulang. Ini mau ke RS sampai besok. Mbah akung masuk ICU", jelas bunda setelah siap untuk berangkat, menjawab kebingunganku. "Jangan lupa kalau malam kunci pintunya. Handphonenya jangan dimatiin. Kalau ada apa-apa biar gampang dihubungi", lanjut bunda sambil berjalan keluar. Ayah su

When Your Family is Your 'Haters'

Gambar
Kamu ga pernah tau, kan... akan dilahirkan di keluarga yang seperti apa? Kamu juga ga tau, ketika kamu dilahirkan, akan jadi seperti apa kamu nantinya? Bahkan, apakah kamu orang baik atau bukan pun, tidak pernah ada yang tau. Kecuali Tuhan dan dirimu sendiri. Bisa jadi, orang lain menilai mu baik, saat kamu tahu, banyak kejahatan yang pernah kamu lakukan. Semakin kamu menjalani harimu setelah dilahirkan, semakin kamu tau apa itu kehidupan. Waktu yang terus berlalu, membawamu mengelana, mengenali siapa dirimu dan seisi dunia. Keluarga, tetangga, teman, komunikasi, hingga perasaan. Tapi, bagaimana jadinya jika masa pengenalan mu terganggu? Terhambat? Bahkan tersesat? Kamu mencari tau tentang apa itu keluarga, seperti apa keluarga di bumi yang pasti banyak jenisnya, lalu kamu merasa menemukan jawaban, dan ternyata ada banyak hal yang kamu lewatkan? Kembali sudah tak bisa, mustahil. Sedangkan terus melangkah maju pun bukan hal yang tepat. Mungkin, akan banyak dari kalian yang akhirnya memi

Kisah Khidir dan Nabi Musa (Part 2)

Gambar
 Yang belum baca Part 1 bisa klik disini ♥~Hikmah~♥ Jadi mereka (Khidir dan Nabi Musa alaihissalam) jalan aja terus, sampe ketemu rumah tua yang hampir roboh. Khidir langsung aja benerin rumah itu, dibantu Nabi Musa. Okay okay, udah mau selesai nih ceritanya. 😎 Udah selesai benerin rumah, Nabi Musa malah ngomong gini dong ke Khidir "eh, kalo kamu mau, bisa nih kita minta upah. Trus uangnya kita pake buat beli makan..." Soalnya kan pas Khidir dan Nabi Musa masuk kampung itu, gada satupun penduduknya yang kasih makan. Padahal mereka berhari-hari belum makan. Jadi Nabi Musa merasa ini adalah kesempatan untuk minta upah dan membeli makanan. - Selesai - Iya, selesai deh perjalanan antara Khidir dan Nabi Musa😂😭. Dan Khidir tuh langsung bilang gini, "inilah perpisahan antara aku dengan kamu". Tapi sebelum berpisah, sesuai janjinya, Khidir menjelaskan hal-hal yang bikin kesabaran Nabi Musa hilang, geram banget! Yang pertama , perahu yang dilubangi itu punya nelayan misk

Kisah Khidir dan Nabi Musa (Part 1)

Gambar
 Bismillah... Aku mau share ilmu yang luar biasa menurutku. Ilmu yang suka luput dari perhatian kebanyakan orang, khususnya diriku sendiri. Kalau bahasa formalnya adalah Adab Menuntut Ilmu . Bahasan ini ku ambil dari materi kuliah umum kampusku (Kamis, 20 Agustus 2020) dengan judul "Kisah Nabi Musa dan Khidir". Jadi ini lebih ke ringkasan dari keseluruhan materi yang sudah dijabarkan oleh Ustadz Hermansyah, dosen Tafsir Qur'an. Sayangnya, aku ketinggalan materi sampai setengah jam. Tapi aku rasa, yang akan ku tulis ini sudah sangat bermanfaat. Juga, ini bentuk usahaku supaya materi yang sangat berharga ini, tidak ku lupakan begitu saja.

Mencoba Transportasi Umum di Masa Pandemi

Gambar
Yup! Akhirnya...! Hari ini adalah hari kebebasanku. Yeay!!! 🎉🎉🎉 Sssttt.. . Tapi bukan sembarang kebebasan ya,  guys . Tetap ada protokol kesehatan yang aku dan kalian semua harus ikuti. Salah satunya adalah penggunaan masker. Tapi sebenarnya kebebasan apa sih yang aku maksud? Jadi, hari ini adalah hari pertama aku keluar rumah.? What?!! Pertama kali?! Seriussss???!!!  Benar sekali,  guys . Jadi ini pertama kalinya aku keluar rumah dan berpergian cukup jauh  —menurutku— setelah lebih dari 5 bulan terus berada di rumah. Sebenarnya, bahkan selama PSBB hingga masa PSBB transisi, kegiatan ku keluar rumah sangat bisa dihitung jari. Karena memang kegiatan keluar rumah —untuk jarak yang dekat— hanya sekedar membeli kebutuhan pribadi seperti belanja sehari-hari. Itupun terkadang sekali keluar bisa belanja untuk persediaan beberapa hari kedepan (juga kegiatan belanja ini gantian antara aku, ayahku dan adik-adikku). So, this is it!!!. Bisa bayangin ga? Rasanya keluar rumah,  at the firs

[JUST OPINI]

Gambar
Bismilah Jadi baru-baru ini lagi rame banget yang namanya “hijrah produk”. Sebenarnya, kampanye bertajuk “hijrah produk” ini sudah diusungkan sejak lama. Bermula dari gerakan anti-Israel di seluruh dunia. Dan beberapa waktu lalu, persoalan ini sempat kembali mencuat dikarenakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Namun pada kenyataannya, tak sedikit orang yang hanya ber- euforia diawal. Meramaikan dan mem- viral kan secara daring, tanpa adanya bukti nyata bahwa mereka benar-benar mengganti produknya dan melakukan boikot pada produk asal Israel dan Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, produk tersebut justru semakin laris di pasaran. Tak terlihat adanya efek dan pengaruh dari kampanye “hijrah produk” waktu itu. Produksi dan distribusinya tetap dilakukan secara besar-besaran. Keuntungan yang diraihpun, tak telihat mengalami penurunan. Sehingga kampanye tersebut menjadi hanya sekedar wacana. Dan kali ini, kampanye “hijrah produk”

Ketika "Lupa" pada Tugas dan Kewajiban

Gambar
Lupa Banyak hal yang mudah sekali dilupakan. Entah itu hal yang memang tergusur oleh waktu karena sudah terlalu lama, maupun hal yang bisa saja baru terjadi beberapa detik yang lalu. Setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya "lupa". Pun aku. Refleksi diri dari "lupa" membuatku semakin merasa bahwa banyak hal yang mudah ku sepelekan . Merasa menjadi manusia yang selalu mengingat segalanya, tanpa menyadari bahwa hakikatnya aku akan lupa juga. Dan begitulah. Bermula dari "lupa", aku justru akan selalu mengingatnya sebagai bagian dari refleksi diri. Empat bulan yang lalu, tepatnya pada awal bulan Februari 2020. Saat itu perkuliahan semester gasal baru saja dimulai. Dosen yang satu ini kalo kata anak milenial "gercep". Seabrek tugas untuk UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester –ini HARUS banget ku tulis karena kemarin adikku bilang UAS adalah Ujian Akhir Sekolah) sudah diberikan. Walaupun baru sebatas garis besarnya saja

Obrolan Seputar Keraguan dan Covid-19

Gambar
Bismillah … Beberapa hari lalu, terjadi obrolan dengan (calon) dokter, mahasiswa fakultas kedokteran sebuah universitas negeri di Jawa Tengah. Mahasiswa tersebut adalah mahasiswa yang telah wisuda sebagai Sarjana Kedokteran (S.Ked) dan tengah koas sebelum akhirnya menjalani Sumpah Dokter . Sebut saja namanya Yuri. Karena kondisi lockdown, ia dan teman-teman koas nya harus koas online dari rumah masing-masing. Namun tahun ini adalah tahun kedua sekaligus tahun terakhirnya sebagai koas. Ada dilema dalam diri Yuri sebagai koas tahun kedua. Sudah tidak banyak lagi materi yang bisa ia (dan teman-teman seangkatannya) lakukan dengan online. Meski para dosen banyak memberi tugas untuk ‘sisa-sia’ materi yang bisa dibawakan online, namun tetap saja surat pemberitahuan untuk koas praktek (bertemu pasien langsung) pun sampai secara online. Dalam pemberitahuan itu dituliskan bahwa mahasiswa/i diminta untuk datang ke kampus dan bersedia melaksanakan koasnya di rumah sakit. Juga a

Nasib para UKM terdampak Covid-19

Gambar
Bismillah … Siapa yang menghitung sudah berapa lama kita #dirumahaja? Xixi. Aku sendiri jujur bukan orang yang terlalu memerdulikan berapa lama waktu berlalu. Karena tipikal introvert tentu sangat menyukai kebijakan pysichal distancing ini. Tidak perlu ribut bertemu orang banyak, atau memusingkan baju apa yang harus dipakai untuk pergi hari ini, karena kalau sampai ketemu si A dengan baju yang sama akan menimbulkan pertanyaan “Kok bajunya itu lagi-itu lagi?”. Tapi saat menulis ini, aku akhirnya tergerak melihat kalender untuk menghitung berapa hari yang sudah ku habiskan tanpa perlu keluar rumah. Pertama kali aku pulang, sebelum ada himbauan ‘lockdown’, adalah hari Ahad. Ketika hendak mengetik tanggal, betapa terkejutnya aku menemukan fakta bahwa aku lupa apa itu pertengahan bulan April atau Maret. Lalu semakin terkejut saat menyadari bahwa UTS ku berakhir akhir April lalu, di mana dimulai sejak pertengahan April selama 1 minggu. Dan semakin terkejut terkejut terkejut l

Pembatasan (Versiku)

Ini cerita tentang pembatasan versiku, enjoy reading!~ … Sebenarnya karena sudah lama keluar dari komunitas #1minggu1cerita, aku banyak lupa aturan main yang berlaku di komunitas ini. Salah satu yang ku ingat adalah tidak adanya batasan mendaftar di komunitas ini. Kita bisa dengan suka-suka membolos menulis, namun dengan ketentuan yang berlaku; jika sudah sampai 6 kali membolos maka akan dikeluarkan dari komunitas. Namun yang kuingat juga, kita bisa mendaftar lagi bahkan tepat setelah kita dikeluarkan. Sayangnya ada 1 aturan main penting yang luput dari ingatanku. Itu adalah terkait dengan tulisanku kali ini. Yaitu adanya minggu tema di tiap awal bulan (* eh bener ga yah? Wkwk ). Yang dimaksud minggu tema adalah para admin akan menentukan tema yang harus ditulis para anggota komunitas pada minggu itu. Jadi semua anggota serentak memiliki ragam tulisan dengan tema yang sama. Nah di minggu ini, admin memutuskan memberi tema “Pembatasan”. Mungkin terinspirasi dari kebija

Hanya, Sekedar, Saja

Gambar
[Hanya, Sekedar, Saja] [Zahraa Al-Fatih] [Only Story] [zahraasryn.blogspot.com] [ig @zahrasryn_] [tw @ovfal] [23/04/2020] It’s just story. Only story. Just only story. Wkwkwk      Bismillah Apa yang terjadi seminggu ini sungguh sangat luar biasa sesuatu J . Dimulai dari Sabtu kemarin, saat produksi orderan 300 bungkus dimsum dimulai. Saat itu sudah terbayang, lama waktu pengerjaan yang diperlukan. Namun semua semakin berat saat… ada hal-hal yang terjadi diluar prediksi. Diawali dari bahan baku ayam yang tidak s