Postingan

Kegiatan Melepas Penat

Gambar
 (Versiku) Siapa sangka, kegiatan rutin keluar rumah, yang biasanya menjemukan -sebelum corona datang- ternyata mampu menjadi obat paling ampuh setelah lama di rumah saja. Yup. Sebagai keluarga yang pernah menjadi bagian dari data pasien positif dan pasien sembuh covid, kegiatan #dirumahsaja menjadi lebih lama dilakukan, mengingat diharuskannnya isolasi mandiri hingga karantina mandiri. Tak mengherankan, jika beban kepenatan naik berkali-kali lipat. Jika selama ini #dirumahsaja masih bisa ke Alfa, atau belanja ke pasar, atau sekedar olahraga pagi, maka selama isolasi dan karantina mandiri, keluargaku sama sekali dilarang keluar rumah. Bahkan selama 24 jam di rumah, hingga tidurpun, kami diwajibkan memakai masker. Rasanya? Sesak luar biasa. Kami hanya akan melepas masker pada saat makan dan mandi. Jika diakumulasi, kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan. Setelah lama terisolasi di rumah, akhirnya satu bulan terakhir (atau mungkin satu setengah bulan), keluargaku sudah ...

Tetap Harus Positif, 'kan? [Official Published]

Gambar
www.jatimnet.com Hari ini aku akhirnya menangis. Sebagai penikmat budaya kpop, banyak orang yang bilang jika sedang sedih dan ingin menangis, maka tonton saja drama korea dengan genre melo-drama. Dijamin air mata akan jatuh bahkan tumpah tanpa dapat ditahan. Namun nyatanya, hal tersebut tidak berlaku bagiku. Hari ini aku menangis. Jika saja aku sudah tinggal di rumahku sendiri, atau kamar yang ku tempati kedap suara, aku pasti sudah meraung kencang, menangis sambal berteriak –meluapkan sedih sekaligus amarah atas sebab yang membuatku menangis. Sebagai orang yang tinggal di Indonesia, berkewarga negaraan Indonesia, berbahasa dan berbangsa Indonesia, banyak orang yang menangis kala berita Sriwijaya Air jatuh dipublikasikan. Atau tidak sedikit pula yang menangis kala Ulama yang sangat dicintai umat Islam, Syeikh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia. Namun sekali lagi, hal tersebut tidak menggerakkan air mataku untuk jatuh. Hari ini aku menangis, kala akhirnya kenyataan pahit menampar ...

Tetap Harus Positif, 'kan?

 Aku tadi sudah nulis panjang sekali. Kalau di Microsoft Word sekitar 5 halaman. Tapi tiba-tiba laptopnya mati, padahal tinggal di pindah ke blog dan di publikasikan. Menurut ku, itu pertanda kalau tulisanku memang tidak layak jadi bacaan khalayak umum. Bagaimana menurutmu?

Niatnya Narasi, Jadinya ...

Gambar
 Mata kuliah Jurnalistik pekan ini diakhiri dengan sebuah tugas. Yaitu, membuat narasi tentang bagaimana perjalanan kami, mahasiswi semester 6 Akhwat, hingga akhirnya bisa berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyyah Al-Hikmah, Jakarta yang untuk selanjutnya akan ku sebut STID DI Al-Hikmah, Jakarta. Hal itu pun membuatku menerawang kembali pada masa lalu, dan membawaku pada kisah yang sangat panjang. Lama kisah ini ku pendam, hingga akhirnya kesempatan untuk menuangkan pikiranku pun datang. Benar. Jika bukan karena keharusan, rasanya biarlah ini menjadi ceritaku dan masa lalu yang kelam. Mulanya, setelah lulus dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tangerang pada tahun 2014, aku berniat mengikuti SNMPTN di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat itu, aku harus lulus SNMPTN karena kondisi keuangan orang tuaku yang tidak berkecukupan, sehingga sebisa mungkin aku harus dapat beasiswa. Sehingga pada pendaftaran SNMPTN, aku cukup optimis mengambil jurusan Matematika, sebagai pi...

Dibalik sebuah tanggal

Suatu hari di hari Sabtu, bunda dan ayah yang sedang bersantai menonton TV tiba-tiba mendapat telepon. Setelah menerima telepon tersebut, mendadak mereka langsung bersiap-siap mengganti pakaian dengan terburu. Bunda terlihat panik, dan dengan suara gemetar berkata kepadaku, "Kakak... di rumah jaga adik-adik ya. Ini ... bunda kasih uang ... untuk beli lauk kalau di dapur habis. Beli... mie instan juga gapapa." Bunda memberikan selembar uang hijau 20 ribu rupiah. Aku yang saat itu sudah duduk di bangku SMA kelas 2 pun hanya mengiyakan dengan perasaan bingung. Ditengah kepanikan itu, aku ragu menanyakan alasan ayah dan bunda tampak terburu-buru pergi. "Bunda kayanya nanti malem ga pulang. Ini mau ke RS sampai besok. Mbah akung masuk ICU", jelas bunda setelah siap untuk berangkat, menjawab kebingunganku. "Jangan lupa kalau malam kunci pintunya. Handphonenya jangan dimatiin. Kalau ada apa-apa biar gampang dihubungi", lanjut bunda sambil berjalan keluar. Ayah su...

When Your Family is Your 'Haters'

Gambar
Kamu ga pernah tau, kan... akan dilahirkan di keluarga yang seperti apa? Kamu juga ga tau, ketika kamu dilahirkan, akan jadi seperti apa kamu nantinya? Bahkan, apakah kamu orang baik atau bukan pun, tidak pernah ada yang tau. Kecuali Tuhan dan dirimu sendiri. Bisa jadi, orang lain menilai mu baik, saat kamu tahu, banyak kejahatan yang pernah kamu lakukan. Semakin kamu menjalani harimu setelah dilahirkan, semakin kamu tau apa itu kehidupan. Waktu yang terus berlalu, membawamu mengelana, mengenali siapa dirimu dan seisi dunia. Keluarga, tetangga, teman, komunikasi, hingga perasaan. Tapi, bagaimana jadinya jika masa pengenalan mu terganggu? Terhambat? Bahkan tersesat? Kamu mencari tau tentang apa itu keluarga, seperti apa keluarga di bumi yang pasti banyak jenisnya, lalu kamu merasa menemukan jawaban, dan ternyata ada banyak hal yang kamu lewatkan? Kembali sudah tak bisa, mustahil. Sedangkan terus melangkah maju pun bukan hal yang tepat. Mungkin, akan banyak dari kalian yang akhirnya memi...

Kisah Khidir dan Nabi Musa (Part 2)

Gambar
 Yang belum baca Part 1 bisa klik disini ♥~Hikmah~♥ Jadi mereka (Khidir dan Nabi Musa alaihissalam) jalan aja terus, sampe ketemu rumah tua yang hampir roboh. Khidir langsung aja benerin rumah itu, dibantu Nabi Musa. Okay okay, udah mau selesai nih ceritanya. 😎 Udah selesai benerin rumah, Nabi Musa malah ngomong gini dong ke Khidir "eh, kalo kamu mau, bisa nih kita minta upah. Trus uangnya kita pake buat beli makan..." Soalnya kan pas Khidir dan Nabi Musa masuk kampung itu, gada satupun penduduknya yang kasih makan. Padahal mereka berhari-hari belum makan. Jadi Nabi Musa merasa ini adalah kesempatan untuk minta upah dan membeli makanan. - Selesai - Iya, selesai deh perjalanan antara Khidir dan Nabi Musa😂😭. Dan Khidir tuh langsung bilang gini, "inilah perpisahan antara aku dengan kamu". Tapi sebelum berpisah, sesuai janjinya, Khidir menjelaskan hal-hal yang bikin kesabaran Nabi Musa hilang, geram banget! Yang pertama , perahu yang dilubangi itu punya nelayan misk...