Beraneka ragam, khas Tangerang❤

Bismillah...
Sudah dari awal join komunitas #1minggu1cerita, ada niat dalam diri untuk menulis tentang usaha produksi di rumah saya. Setelah sedikit memaksakan diri, akhirnya jadi menulis tentang ini, meski masih belum bagus tulisannya.😔

Usaha ini boleh dibilang sudah berjalan lebih dari 3 tahun. Bernama Aneka Abon Medales16. Bertempat produksi di Kel. Medang, kec. Pagedangan, kab. Tangerang. Usaha ini bermula dari melihat kondisi saat itu, di mana jumlah olahan dan konsumsi ikan masih sedikit. Dari sana, owner Medales16 yaitu Ibu Kusni (yang tidak lain adalah ibu saya sendiri),tergerak untuk meningkatkan jumlah orang yang mengkonsumsi ikan dengan membuat produk olahan dari ikan berupa abon ikan. Pertama produksi, setelah menilai dari situasi dan kondisi tersedianya bahan baku ikan di sekitar lingkungan rumah, maka akhirnya dipilihlah ikan tuna, dan lele sebagai ikan yang akan diolah dan diproduksi menjadi abon. Namun seiring berjalannya waktu, ibu memutuskan untuk membuat abon inovasi baru di Tangerang. Karena mulai bermunculan produk pesaing seperti produk olahan ikan bandeng yang sudah mulai terkenal sebagai oleh-oleh khas Banten. Atas dasar menciptakan inovasi tersebut, akhirnya kini abon produksi Medales16 sudah memiliki 7 varian abon, dan 2 varian cemilan turunan dari produk olahan ikan. Varian abon Medales16 yaitu ada Abon Ikan Tuna, Abon Ikan Lele, Abon Ikan Belut, Abon Ikan Gabus, Abon Ayam, Abon Jamur dan Abon Sapi. Sedangkan untuk varian cemilannya ada Pangsit Abon dan Stick Tulang Ikan.
Dalam penamaannya, Ibu mulanya berniat memberi nama produknya dengan sebutan "Katineung" yang katanya dalam bahasa Sunda berarti keingetan terus, ngangenin, atau ya semacam itulah. Untuk membuat paradigma konsumen atau pembeli menjadi teringat-ingat dengan abon ikan produksi ibu. Namun saat hendak mengurus hak paten atas nama tersebut, ada beberapa orang dalam (dinas) yang menyarankan ibu untuk mengganti nama produknya. Khawatir sudah banyak produk di luar sana, yang memakai nama "Katineung". Disebabkan proses yang sedikit ribet (meski ada bantuan dari orang dalam), biaya yang tidak murah, dan bisa memakan waktu yang lama(± 2 tahun), jadi merubah nama merupakan solusi yang dirasa tepat agar terhindar dari tertolaknya hak paten yang diajukan (fyi: disetujui atau ditolaknya hak paten setelah melalui proses 2 tahun).
Alhamdulillah kini produk Medales16 sudah memiliki izin legalitas P-IRT dan Halal MUI pada semua produknya. Dalam beberapa kasus transaksi, ada konsumen yang menanyakan dan meminta untuk diurus izin BPPOM. Namun pada prakteknya di lapangan, meski produk ini adalah produk olahan ikan, tidak diperlukan izin BPPOM. Meski kalau mau diurus ya bisa juga. Tapi karena tidak mendesak, maka tidak apa jika belum memiliki izin BPPOM. Alasannya karena abon adalah produk olahan ikan berupa produk kering. Bukan frozenfood atau produk yang HARUS masuk ke dalam freezer. Sedangkan setelah melalui uji lab, abon sangat tidak dianjurkan untuk dimasukkan ke dalam kulkas. Kemudian kendala dari biaya yang sangat mahal, serta pengurusan izin BPPOM tidak dapat dibiayai oleh dinas terkait, (tidak seperti P-IRT dan Halal MUI yang masuk dalam anggaran dinas seperti Dinas koperasi & UKM «Diskop» dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan «Disperindag»). Juga syarat bisa mengajukan izin BPPOM adalah sudah berbentuk CV atau PT (untuk kelas UKM seperti produk Medales16, tentu tahap ke sana masih dalam proses. Mengingat jika sudah menjadi lembaga CV/PT maka harus sudah bisa memproduksi dalam skala besar, minimal bisa masuk ke ranah supermarket.)
Minimal bisa masuk ranah supermarket? Ada yang tau ranahnya seperti apa? Biar saya jelaskan sedikit yang saya ketahui tentang hal ini. Salah satunya agar bisa masuk ranah supermarket adalah harus sudah dalam bentuk pabrikan. Karena untuk bisa masuk supermarket seperti Alfa, misalnya, syaratnya cukup berat. Harus kuat modal. Contoh saja, jika di daerah Tangerang ada 100 alfa di setiap kecamatan, dan ada 10 alfa di setiap kelurahan (misal ada 10 kelurahan di satu kecamatan. Dan di Tangerang ada 10 kecamatan). Maka ada sekitar 1000 alfa di Tangerang. Di setiap alfa, produk yang masuk minimal 100 pcs maka minimal sudah harus produksi 100.000 pcs produk. Belum lagi sistem pembayaran yang diakhir (begitu produk laku, baru dibayarkan oleh alfa ke produsen). Sedangkan untuk kelas UKM yang kebanyakan diproduksi oleh masyarakat sekitar, dan dari bahan baku yang ada di sekitar juga, tahap untuk bisa ke sana butuh perjuangan yang cukup ekstra.
Oia, kita lagi bahas produk Medales16 ya, bukan bahas supermarket😂.
Untuk pemasaran dan penjualan produk, dari awal berdiri, kita konsisten di online. Via whatsapp group atau instagram. Juga melalui reseller yang tersebar di jabodetabek, jawa barat, jawa tengah, dan sumatera. Sedangkan Untuk pembelian sudah dari sabang-merauke, bahkan sudah sampai Miami, Florida.
Yang mau lihat-lihat produk dan teatimoni bisa ke instagramnya di @medales16 (klik link di sini) atau search aja Aneka abon medales16 😄
Yang mau tanya-tanya lagi soal abonnya, terutama yang belum dibahas di tulisan ini, bisa langsung Whatsapp ke no. 0895347853811 (zahra sebagai admin) atau 085282348453(owner Medales16).

Terakhir saya ucapkan terima kasih untuk yang telah berkenan mampir dan membaca tulisan saya di blog ini.
Saya persembahkan tulisan ini untuk #1minggu1cerita dan Aneka Abon Medales16😊

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

When Your Family is Your 'Haters'

Ketika "Lupa" pada Tugas dan Kewajiban

Mencoba Transportasi Umum di Masa Pandemi